Showing posts with label Impian. Show all posts
Showing posts with label Impian. Show all posts

Sebut Saja Diet

Kamu gendutan ya sekarang.
Kamu kan dari dulu emang gemuk. Ga akan bisa kurus.

Yak, itu kalimat yang sering saya terima dari sekitar bulan April tahun 2018 (setelah kembali stay di Bandung) sampai Oktober tahun 2019.
Sebenarnya dari dulu ga terlalu mikirin kalimat tentang "gemuk" itu. Tapi setelah tahu body shaming,  jadi agak risih. Tanpa disadaripun, saya pernah bilang seperti itu ke teman lain (mohon maaf ya). Jadi kena dampaknya.

Selama dibilang seperti itu pula, saya berjuang untuk bisa menerapkan gaya dan sehat. HIDUP SEHAT, bukan DIET.

source: google.com

Dimulai sekitar bulan Juli 2018 saya mulai coba joging di lapangan. Sebelumnya saya lebih giat sepedaan. Tapi katanya lebih bagus joging, buat ngatur nafas juga. Nah karena saya ga pernah olahraga lari ataupun joging, awal joging hanya 500 meter. Bulan berikutnya 1 KM, bulan berikutnya 1.5 KM dan bulan-bulan berikutnya sejauh 2 KM. Saya tekuni joging itu selama 3x dalam seminggu. Tapi berat badan ga turun. Frustasi? Enggak. Cuma ke badannya lebih berasa segar aja. Iyalah, biasa depan laptop doang. Jarang gerak. Ternyata, pola makan saya yang masih belum sehat.

Oke, setelah 8 bulan berjalan. Saya mencoba untuk mengubah pola makan. Tapi GAGAL. Saya masih belum bisa ngontrol makanan yang dikonsumsi.
Saya tidak putus asa. Pertengahan Oktober 2019 cari-cari tau tentang dokter gizi di Bandung. Ketemu yang reviewnya bagus, lalu saya mendatangi dokter gizi tersebut di Bandung. Namanya dr. Kunkun Wiramiharja.
Kok sampai ke dokter gizi? Iya, saya ingin serius merubah pola hidup dan saya rasa konsultasi dengan dokter gizi itu solusi terbaik.

Hari pertama kali saya datang, saya diminta untuk mengisi data diri, diukur tinggi badan dan berat badan secara terperinci dan cek tensi. Hasilnya? Sudah pasti Overweight. Begitu konsultasi, dokter menerangkan hasil timbangan berat badan saya, yang di dalamnya tercatat berat lemak, berat otot, kadar air, dan umur organ tubuh saya. Kata dokter, berat lemak saya itu setara dengan 13 kaleng blueband dan berpengaruh buruk terhadap tubuh. Bahkan hasil dari pengukuran timbangan badan menunjukkan bahwa usia organ tubuh saya 25 tahun lebih tua dari usia saya. Pantes gampang capek, badan ga enak. Ternyata usia organ tubuh saya seumur orang tua saya. Tapi kayaknya kalau beberapa bulan ke belakang ga pernah olahraga, usia organ tubuh saya bisa > 25 tahun, lebih tua.
Okesip, semakin bulat tekad saya untuk merubah pola dan gaya hidup setelah mendengar penjelasan dokter.
Langkah paling penting, gimana caranya untuk merubah pola dan gaya hidup sehat. Seperti yang sudah diajarkan dalam Al-Qur'an. Anyway, selama saya ketemu dengan dokter, baru kali ini dikasih dari sisi Islam, plus dalil-dalilnya.
  1. Makan dengan tidak berlebihan
  2. Mengkonsumsi makanan sesuai jadwal
  3. Memperhatikan komposisi bahan makanan, seperti nasi, protein nabati dan hewani, sayuran serta buah-buahan
  4. Memperhatikan porsi makanan
  5. Melakukan aktivitas fisik
Saya diberi porsi makan oleh dokter, kayak gini :
  1. Nasi 100 gram
  2. Protein Nabati 50 gram
  3. Protein Hewani 50 gram
  4. Sayuran: 2 - 3 sdm (tumis), 100 gram (kuah)
Sempat mikir, kok sedikit bgt, ga akan lapar, lemas atau lainnya?

Nah, hari pertama saya menjalani resep dokter, yang saya rasakan itu lemas dan pusing. Mungkin badannya kaget. Tapi lama kelamaan, saya merasa kenyang walau porsinya sedikit.

Ke dokter, saya hanya tahan sebulan. Kok sebentar? Iya, saya niat ke dokter hanya supaya bisa mengontrol makanan dan menerapkan pola & gaya hidup sehat.

Sekarang alhamdulillah jarang merasakan cepat capek (kecuali memang aktifitas berlebihan) dan nafas lebih teratur. 

*fotonya menyusul ya :D
Share:

When Dreams Come True

Sudah berapa banyak mimpimu yang tercapai di tahun ini?
Semangat terus ya! Kamu pasti bisa menggapainya.
Jangan lupa sertakan doa juga agar semesta mendukung.
Di tulisan ini saya akan menceritakan tentang mimpi yang saya gapai. Tentu ada rintangan dalam menggapainya. Tapi itu biasa. Semua akan indah pada waktunya. Ceileh ~

Pada awal tahun 2019, saya menambahkan beberapa mimpi di dream board yang tertempel di dinding kamar tidur saya. Diantaranya adalah Bali dan mempunyai Fotografer. Walau bagi sebagian orang, ke Bali itu memang tujuan wisata. Tapi bagi saya, ke Bali itu adalah impian. Setelah melihat Patung Garuda Wisnu Kencana yang diresmikan pada 22 September 2018 lalu dengan tinggi 120,9 meter. WAW it’s amazing, melebihi tinggi Patung Liberty di New York sana.

Setelah menempel dua mimpi diatas, terlintas dipikiran saya "kalau ke Bali bawa fotografer, hasil foto-fotonya pasti keren. Tapi transport dan akomodasi jadi double. Harus bayar fotografernya pula. Aduh gimana yaa". Alhasil, saya putar otak memikirkan gimana caranya ke Bali dengan membawa fotografer. Karena sepertinya mustahil bagi saya. Tapi saya yakin, usaha akan membuahkan hasil.

Waktu berjalan.. hingga tiba di bulan Maret. Yeay alhamdulillah dapat project selama 6 bulan dengan dibayar perbulan, rasanya senang sekali. Bisa ngumpulin uang, lalu bisa ke Bali dengan bawa fotografer. Etapiii.. tidak semudah itu pasti ada rintangannya (rintangan saya ceritakan terpisah).

Hmm.. Project mulai di awal bulan April. Saya fokus dulu pada project, supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Ketika bulan Juni setelah lebaran, saya baru memikirkan mimpi lagi. Itupun sempat berubah pikiran ingin ke Luar Negeri setelah mencari tau kalau ternyata harga tiket pesawat ke Bali lebih mahal daripada ke Luar Negeri. Hehe. Tapi setelah ingat mimpi, saya putar otak lagi tentang Bali dan fotografer. Dan ternyataaaa pas lihat tabungan di bulan berikutnya.. Alhamdulillah bisa ke Bali dan ngajak fotografer. Bahagia dan senang sekali rasanya saya bisa mencapai impian. Yeay!
Oia, fotografernya teman sendiri. Kenal sewaktu beliau jadi tim dokumentasi acara outing kantor. Mungkin karena sama-sama orang Sunda, jadi cepat akrab dan ngobrolnya nyambung. Halah, gak juga sih. Gimana orangnya aja itu mah. Nah kan Sundanya keluar :D

Rencana berangkat di bulan Oktober (setelah project selesai), saya pesan transport dan akomodasi sekitar bulan September. Karena saya bawa orang untuk pergi nanti, jadi harus konfirmasi tanggal keberangkatan biar ga bentrok.
Yeay, I’m Lucky Girl! Ketika saya akan memesan tiket pesawat dan hotel, muncul notifikasi kalau ada promo diskon untuk tiket pesawat dan hotel. Padahal saya tidak pernah menggunakan aplikasi tersebut, hanya rajin membuka aja. Alhamdulillah.. jadi saya dapat murah untuk 4-Star Airlines dan hotel bintang 3.

Singkat cerita, project selesai dan Oktober pun tiba. Rasanya ga sabar untuk liburan. Ya liburan. Bukan traveling. Karena semuanya sudah terjadwal. Tujuan kami ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Starbucks Reserve Dewata. Starbucks terbesar se-Asia Tenggara. Aje gile, ke Bali Cuma ke GWK dan Starbucks kata teman dekat saya. I don’t care. It’s about dream. Ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa menggapai mimpi tersebut.

Waktu yang ditunggu-tunggu untuk ke Balipun tiba. Kami berangkat dari Soekarno Hatta International Airport, Cengkareng Jakarta. Penerbangan siang hari. Begitu sampai di Bali, kami menuju hotel. Mandi dan lain-lain lalu mencari makan. Ketika melihat jam, hampir waktunya sunset. Kami segera bergegas menuju pantai. Tadinya mau cari sunset. Tapi karena jalanan menuju pantainya agak macet, jadinya ga dapet sunset. Tapi saya ga kecewa, karena tetap mengejar mimpi. Ke GWK dan Starbucks.

Esoknya, kami punya waktu 1 hari full. Karena lusa siang, sudah harus terbang lagi ke Jakarta. 1 hari full itu kami manfaatkan untuk ke Starbucks dan GWK. By the way, ini saya ceritakan di GWK dulu ya. Yang Starbucks nyusul.

Kami on the way ke GWK sekitar jam 12 siang tengah hari. Demi ingin lihat tari kecak di sore hari dan tari kesenian lainnya di Amphitheater yang berjadwal 1 jam sekali. Begitu tiba di GWK, tari Nusantara yang pertama kami lihat. Padahal ketika tiba di GWK, kami sudah lapar. Tapi karena terlalu antusias, kami nonton dulu. Untung durasinya hanya 30 menit. Jadi sehabis itu, kami makan siang lalu berencana shalat. Tapi ketika akan shalat, terdengar suara musik dari Amphitheater. Kami segera lari kesana dan ternyata jadwalnya tari Barong Keris. Setelah selesai, fotografer saya bilang "shalat dulu ya, baru nanti muter ke patung. Biar fotonya bagus. Matahari udah ga terlalu diatas".

Setelah puas melihat tari kesenian, kami memasuki area patung-patung. Yang pertama itu Plaza Wisnu. Sebelum ada patung GWK yang baru, ramenya di Plaza Wisnu sini. Oh iya, mungkin karena panas terik tengah hari, jadi bebas untuk berfoto ria 
–sepi.
Plaza Wisnu

Sehabis dari Plaza Wisnu, kami harus menuruni tangga untuk ke patung berikutnya. Sesuai petunjuk arah. Btw, itu masih jauh loh ke Patung GWK yang baru. Tapi karena tinggi banget, jadi terlihat dekat.

Tempat patung berikutnya adalah Plaza Garuda. Disitu ada patung Garuda dan telurnya.
Nah saya foto di keduanya. Biar anglenya dapet :D

Kemudian kami terus jalan ke arah Patung GWK. Disitu tertulis 600 langkah. Waduhhh, berarti lumayan. Tapi gak apa-apa. Demi melihat patung GWK. Ternyata eh ternyata, dekat loh. Cuma ya harus nanjak ketika akan ke patung GWK. Jadi berasa jauh dan capek. Tapi semua itu terbayarkan ketika sudah tiba di depan Patung GWK. Amazing! Besar, tinggi dan megah banget. Ternyata juga, ruangan bawahnya itu aula. Kita bisa masuk ke sana. Kalau tidak salah, ada tournya juga di GWK Statue ini. Tapi saya tidak cari infonya :D
GWK Statue

Selamat Datang Viska.
Eh Selamat Datang di Aula GWK Statue

Yeay alhamdulillah akhirnya terwujud juga untuk melihat Patung GWK dengan membawa fotografer. Gak sia-sia ngerjain project 6 bulan walau dengan banyak rintangan, kemudian ngumpulin uang. Semua itu saya lakukan demi mimpi.

Btw, ini ada behind the scene saya dengan fotografernya loh :D

When Dreams Come True 
Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dan Fotografer 

Oke, segitu saja tulisan tentang GWKnya. Sampai ketemu di tulisan berikutnya!
Share:

Kembali Ke Indonesia

Well, ini kota terakhir di Saudia setelah melakukan perjalanan ke tempat-tempat bersejarah di Madinah dan melakukan Umrah di Makkah serta perjalanan juga ke tempat-tempat bersejarah. Yap, kota Jeddah. Kota yang biasa disinggahi para jamaah Umrah sebelum pulang ke tanah air. Karena kota ini tersedia berbagai macam oleh-oleh. Pedagangnya banyak orang Indonesia loh. Eitss jangan salah, di Saudia ini memang banyak orang Indonesia.

Kami semua hanya semalam di kota ini. Sebelum akhirnya pulang ke Indonesia dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Jadi hanya ke Pasar Cornis dan Masjid Terapung di Laut Merah.

Begitu tiba di hotel, kami beristirahat sebentar. Lalu melakukan perjalanan ke Laut Merah. Di pinggirnya ada Masjid Terapung. Nama masjidnya sih agak susah diinget. Tapi disebutnya Masjid Terapung. Karena kalo air lautnya sedang pasang, masjidnya seperti terapung.

Masjid Terapung di Laut Merah

Ah rasanya gak mau pulang ke Indonesia. Betah banget di kota Madinah dan Jeddah ini 😍 Bangunan dan tempat-tempat lainnya begitu menyadarkan kalau ciptaan Allah tiada duanya. Tidak bisa digambarkan dan dihitung.

Semoga suatu hari nanti bisa melakukan umrah kembali. Aamiin

Sampai bertemu kembali 😘


-Viska, 8 Januari 2015-
Share:

Hari Kedua Di Makkah

Assalamu'alaikum..

Saya tidak mendeskripsikan bagaimana indahnya kota Makkah ini. Gedung-gedung tinggi, gurun pasir, gunung-gunung, dan tempat bersejarah lain.

Hari ini saya beserta rombongan melakukan perjalanan wisata ke Padang Arafah (Jabal Rahmah dan Masjid Namirah), Muzdalifah, Lembah Muhassir, Mina (Jurratul Ula, Wustha dan Aqabah) serta Jabal Nur.

Tempat yang kami singgahi hanya Jabal Rahmah dan Jabal Nur. Karena tempat lainnya hanya untuk diketahui saja.

Jabal Rahmah

Jabal Rahmah berada di tepi Arafah yang merupakan suatu kawasan di bagian tepi timur luar kota Makkah. Jabal Rahmah pun tak jauh dari Padang Arafah, tempat para jamaah haji melakukan ibadah wukuf.

Untuk mencapai puncak tugu, hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Tidak terlalu tinggi. Tugunya yang berwarna putih, berbentuk segi empat. 

Katanya sih kalau yang masih single, dan ingin segera bertemu jodohnya, lalu berdoa di sini, nanti akan segera dipertemukan. Katanya ya. Tapi saya tidak terlalu mempercayainya. Karena Allah sudah mengatur semuanya. Doa, ikhtiar dan intropeksi diri aja :)

Perjalanan berikutnya ke Jabal Nur.
Jabal Nur

Jabal Nur atau Gua Hira adalah tempat di mana Rasulullah SAW. menerima wahyu pertama kalinya. Disekelilingnya banyak bukit dan bebatuan. Tingginya lebih kurang 642 meter. Para jamaah cukup di bawah saja. Karena untuk mencapai Guanya, memakan waktu yang cukup lama.

Oh iya, saya ada foto Kabah. Tapi backlight, nggak apa-apa ya :D
Masya Allah, indahnya baitullah :')

Well, segitu saja cerita perjalanan saya selama di Makkah.

Semoga suatu hari nanti dapat kembali beribadah ke kota ini. Aamiin

See you ~
Share:

Perjalanan Ke Makkah

Setelah dua hari di Madinah, setelah sarapan, kami semua mempersiapkan diri meninggalkan Madinah menuju Makkah. Akhwat dan ikhwan sudah mengenakan pakaian ihram. Jarak antara Madinah dengan Makkah sekitar 500 KM, dengan waktu tempuh ± 6 jam. Tapi sebelum sampai Makkah, diharuskan ke Masjid Bir Ali untuk miqat. Masjid Bir Ali berada di perbatasan Tanah Haram, tepatnya 11 KM dari Masjid Nabawi, Madinah.
Miqat (bahasa Arab: ميقات) adalah batas bagi dimulainya ibadah haji (batas-batas yang telah ditetapkan). Apabila melintasi miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan memasang niat. Miqat digunakan dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Ketika sudah miqat, berlaku larangan ihram. Seperti:
  1. Mencukur rambut dari seluruh badan.
  2. Menggunting kuku.
  3. Menutup kepala dan menutup wajah bagi perempuan kecuali jika lewat laki-laki yang bukan mahrom di hadapannya.
  4. Mengenakan pakaian berjahit yang menampakkan bentuk lekuk tubuh bagi laki-laki seperti baju, celana dan sepatu.
  5. Menggunakan harum-haruman.
  6. Memburu hewan darat yang halal dimakan.
  7. Melakukan khitbah dan akad nikah.
  8. Jima’ (hubungan intim).
  9. Mencumbu pasangan.

Setelah sampai Makkah, sekitar jam 12 malam, kami semua check-in dan beristirahat sebentar di hotel. Kemudian langsung umrah, memasuki Masjidil Haram melakukan Tawaf, Sa’i dan diakhiri dengan Tahallul. Masya Allah, indahnya Ka'bah susah diungkapkan :') Seselesainya melakukan rukun umrah, kami semua berjalan-jalan dulu di sekitaran Masjidil Haram.

Bagian belakang Masjidil Haram.
Bangunan di belakang saya adalah perpustakaan

Halaman Masjidil Haram. dan ZamZam Tower

Alhamdulillah semua selesai dan kembali ke hotel, beristirahat untuk hari esok.


See you ~
Share:

Hari Kedua Di Madinah

Assalamu'alaikum..

Ini hari kedua saya di Madinah. Hari terakhir juga sebelum berangkat ke Makkah.

Aktivitas ketika bangun pagi sampai sarapan masih sama seperti hari pertama. Hanya beda di tujuan wisata hari ini. Yeay, hari ini lebih banyak tempat wisata yang akan dikunjungi. Masjid Quba dan tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Qiblatain, Jabal Uhud, dan Khandaq, serta Kebun Kurma.
Kami masih menggunakan bus untuk berwisata hari ini. Tujuan pertama yaitu Masjid Quba.
Masjid Quba adalah masjid yang pertama dibangun oleh Rasulullah SAW. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. (wikipedia)
 Masjid Quba tampak dari jauh

Di Masjid Quba, saya beserta rombongan melaksanakan shalat sunnah Tahiyatul Masjid. Setelah itu kembali ke dalam bus untuk melanjutkan ke tempat wisata berikutnya. Yaitu Masjid Qiblatain, tapi kami hanya dilewati masjid tersebut. Tidak berkunjung ke dalamnya.
Masjid Qiblatain (artinya: masjid dua kiblat) adalah salah satu masjid terkenal di Madinah. Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah. (wikipedia)
Bus melanjutkan perjalanan ke Khandaq, kemudian Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah gunung yang dinyatakan Nabi kelak akan berada di Surga. Uhud artinya  ‘penyendiri’. Jabal Uhud menjadi tujuan utama para jamaah haji dan umroh dari Indonesia tiap tahunnya setelah mereka berziarah ke Masjid Nabawi.
Setelah dari Jabal Uhud, menuju Kebun Kurma. Belanjaaaa. Hehe. Tapi saya dan mamah saya hanya berbelanja sedikit saja. Btw, ga ada fotonya. Maaf ya :D

Oke deh, cerita di Madinah hanya segitu. Hanya 2 hari. Semoga suatu hari nanti bisa kembali lagi ke kota yang indah ini. Aamiin

Sampai bertemu besok di Makkah :)
Share:

Hari Pertama Di Madinah

Hi assalamu'alaikum..
Ini hari pertama saya di Madinah, setelah sampai di Madinah tadi malam.

Kalau menurut agenda, hari ini ke Masjid Nabawi (memperbanyak ibadah), shalat sunnah atau berdo’a di Raudah, Ziarah ke Makam Rasulullah S.A.W, Abu Bakar As-Shiddiq RA dan Umar Bin Khattab RA, serta ziarah ke Makam Baqi (makamnya para syuhada).

Oke, ketika akan Subuh, saya dan rombongan bergegas menuju Masjid Nabawi. Jarak antara hotel dan Masjid Nabawi hanya sekitar 500 meter. Dekat ya? Enggak, itu hanya sampai gerbang masjidnya saja. Dari gerbang ke dalam Masjid Nabawi ini ada halaman yang sangat luas. Pokoknya Masjid Nabawi ini sangat luas deh. Ga bisa dideskripsikan kayak apa :(

Oh iya, ketika sampai gerbang masjid, kita harus menghapalkan pintu berapa. Karena pintunya ada banyak. Jangan sampai nanti salah ke luar dan tersesat tidak bisa pulang ke hotel. Untuk hotelpun, kami semua diberi kartu nama hotel tersebut. Khawatir kenapa-kenapa.

Setelah masuk ke dalam Masjid Nabawi, saya menyempatkan ambil foto sebentar. Sebenarnya tidak boleh membawa handphone ketika masuk Masjid Nabawi. Di depan pintu masuk, tas kita diperiksa oleh Askar (cari di google ya untuk pengertiannya :D). Kalau ketahuan membawa handphone, pasti disita. Saya menyiasati dengan menyimpannya di sela-sela tas.

Lebih kurang, dalam masjid Nabawi Seperti ini

Di Masjid Nabawi, tersedia air Zam-Zam. Gelasnya pun disediakan. Pokoknya tinggal minum. Tapi ingat ya, sampahnya dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan.

Setelah dari Masjid Nabawi, kami kembali ke hotel untuk sarapan. Sekitar jam 9, kami semua ziarah ke Makam Baqi. Makam Baqi adalah makamnya para syuhada. Kita hanya bisa mengintip saja dari luar, karena dibentuk seperti rumah, hanya tidak ada atap. Tidak bisa masuk dan melihat jelas. Selesai dari Makam Baqi, kami kembali hotel dan acara bebas.

Saya dan mama memutuskan beristirahat, untuk kegiatan esok hari. See you ~
Share:

Perjalanan Ke Baitullah

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ
Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak
(Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu).


Alhamdulillah 31 Desember 2014 lalu Allah memampukan saya dan mama saya untuk berkunjung ke Baitullah. Tidak ada persiapan, mama saya hanya meminta antar ke agen travel. Dan ketika bertanya-tanya di sana, masih ada 2 slot untuk bulan depan kata mbak agennya, dengan biaya 2.100 USD per orang. mamapun langsung meng-iya-kan. Alhamdulillah masih ada tabungan ;)

Keesokan harinya membuat paspor, seminggu jadi. Minggu depannya ke Bandara Husein Sastranegara untuk suntik vaksin dan meningtis. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Oh iya, pembuatan paspor dan suntik tidak termasuk dalam biaya di travel. Jadi bayar sendiri.

Singkat cerita, kami berangkat ke travel jam 3 subuh. Shalat Subuh di masjid dekat sana. Karena kumpul jam 5 di Agen Travel tersebut. Namanya AMWA, di Jalan Citarum Bandung. Seberang Masjid Istiqamah.

Kami semua berangkat dari Bandung menuju Bandara International Soekarno Hatta, Jakarta jam 6. Total semuanya ada 30 jama'ah, dan satu pembimbing. Sampai Bandara Jakarta jam 9 pagi. Seumur hidup, saya belum pernah naik pesawat. So, ini pertama kalinya saya naik pesawat. Jarak tempuh 6 jam pula. Rasanya? Jetlag :(

Deg-degan ketika akan take-off karena pertama kalinya naik pesawat :(


Saya menggunakan pesawat Flynas (AirAsia-X). Maskapai CGK - MED langsung. Pesawat terbang jam 16.10 WIB. Ketika tahun berganti menjadi 2015, kami semua masih di udara. Tiba di Madinah (Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz) sekitar jam 21.35 WSA. Mengurus keimgirasian, dll, menuju hotel sekitar jam 11. Sampai di hotel jam 12. Posisi hotel tidak jauh dari Masjid Nabawi. Bandarapun tidak jauh dari Masjid Nabawi. Bahkan ketika pesawat akan mendarat di Bandara, Masjid Nabawi sudah terlihat. Sangat sangat bercahaya. Terharu, Alhamdulillah bisa sampai ke Saudi Arabia.

Maskapai CGK - MED

Btw, lanjut di post berikutnya ya untuk perjalanan umrah saya. Oh iya, karena niat saya berumrah untuk beribadah. Jadi tidak terlalu mendokumentasi momen di sana. Foto seadanya saja.
Share:

Pencapaian Pertama

Halo. Akhirnya bisa nulis lagi setelah 5 bulan tidak ada tulisan.

Oke, ini lanjutan dari postingan sebelumnya tentang anak Kuliahan. Jadi, ini pencapaian pertama saya di masa kuliah.

source: google.com

Waktu itu, saya merasa bosan ketika semester 3. Bosan dibilang bukan anak gaul karena paling ga mau diajak ke mall dan nonton bioskop, cuma buku kuliah yang dibaca, handphone cuma bisa nerima sms dan telepon, dan lainnya. Hmm *menghela nafas panjang* okee, karena orang lain tidak tahu apa yang saya rasakan dan apa yang sedang saya perjuangkan.

Ketika itu, saya rajin membeli koran Kompas hari Sabtu karena ada iklan lowongan kerja. Yang pada akhirnya, saya melamar Operator Warnet. Alhamdulillah dipanggil interview dan diterima. Lokasi warnetpun berada tidak jauh dari tempat kuliah dan jam menjaga warnetnya mengikuti jam kosong perkuliahan saya. Jadi bisa disesuaikan.

Saya digaji perminggu dengan bayaran 20.000/hari. Jadi kalau dalam seminggu hanya 3x jaga warnet, ya hanya dapat 60.000. Tapi keuntungannya adalah bisa selalu online mIRC dan Yahoo Messenger untuk menambah relasi.
Tapi saya hanya bertahan 3 bulan sebagai OP warnet. Karena warnet tersebut gulung tikar. Baik, saya fokus kuliah lagi karena akan Kerja Praktek (KP).

Di tempat KP, saya fokus bereksplor pada PHP. Selain saya lebih senang mendesain website, saya gemar coding. Hingga suatu hari, ada teman lama menghubungi via YM dan menawarkan project membuat e-Learning untuk sekolah. Saya sanggupi dengan deadline 3 bulan.

3 bulan berjalan. Saya memperlihatkan hasil e-Learning yang sudah saya kerjakan. Tanpa disangka, ternyata yang membutuhkan aplikasi tersebut butuh untuk 6 sekolah. Jadi, dapat bayaran dari tiap sekolah. Yeay alhamdulillah dapat $3.000 USD. Dan itu pencapaian pertama saya.

Keesokan harinya saya beli handphone blackberry dimana teman-teman saya sudah memakai blackberry terlebih dahulu— yang harganya cukup tinggi. Tapi gak apa-apa, sekali-kali menyenangkan diri sendiri. Sisa uangnya ditabung.
Setelah membeli handphone, saya menulis beberapa mimpi. Mimpi ya, bukan cita-cita. BEDA. Karena mimpi bisa tidak terwujud dan tidak tercapai, sedangkan cita-cita harus tercapai dan terwujud.

OK, ini perjuangan dan pencapaian pertama saya ketika kuliah. Sampai jumpa di cerita berikutnya!
Share: