Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Indonesia. Show all posts

Bermain Dengan Alam

Alhamdulillah akhirnya bisa kembali bermain dengan alam setelah sekian purnama gak jalan-jalan karena dikejar deadline di kantor baru *eh kok malah curhat haha
source: google.com

Kali ini, saya jalan-jalan ke Curug Nangka di Bogor. Kalau menurut hasil googling sih di Kaki Gunung Salak. Dari Kota Bogor masih sekitar 15 KM lagi. Dan benar saja, ketika saya menumpangi motor abang ojek online, beliau bilang kalau lumayan jauh. Karena di Kabupaten. Tapi, yasudah tidak apa-apa daripada penasaran. Nah tapi, ojek online tidak bisa sampai ke lokasi tujuan. Hanya sampai depan. Dari depan situ, ada ojek khusus. Ojek pangkalan yang ke Curug Nangka. Tarifnya 10ribu sampai lokasi. Tapi karena saya lebih senang berjalan kaki, dan sekalian ingin menikmati perjalanan menuju Curug tersebut, akhirnya jalan kaki. Jaraknya lebih kurang 1 KM. Ya lumayan. Lumayan berasa haha. Karena agak menanjak. Agak ngos-ngosan bagi yang belum biasa. Tapi semua terbayarkan kok ketika tiba di Curug Nangka. Masya Allah, indah banget. Suasananya pun adem banget. Ah, saya rindu mendaki gunung :(

Btw, Curug Nangka agak berbeda dengan Curug lainnya. Untuk melihat Curug ini, kita harus menyusuri jalan seperti ke dalam goa. Tapi alam terbuka.


Jalan menuju Curug Nangka

Lebih kurang 10 menit setelah menyusuri jalan tersebut, barulah bisa melihat Curug Nangka tersebut.
Kita bisa turun atau mendekati airnya. Tidak dalam. Hanya selutut orang dewasa

Curug Nangka dari dekat

Atau, kita juga bisa melihatnya cukup dari bebatuan di sekitar Curug tersebut

Sisi sebelah lain di bebatuan

Nah, masih ada curug lainnya di lokasi ini. Tapi harus mendaki lebih atas. Karena cuaca agak kurang mendukung, jadi saya hanya ke Curug ini saja. Yang pentimg sudah tidak penasaran lagi hehe.

Oh iya, dari pintu masuk lokasi wisata ke Curug, pohon pinus berjajaran. Bener-bener adem pokoknya. Betahh 😍
Diantara pepohonan

Yaudah segitu dulu aja jalan-jalannya. Sampai bertemu di Curug lainnya. Btw, ini Januari 2017. Udah lama banget.

Bye ~
Share:

When Dreams Come True

Sudah berapa banyak mimpimu yang tercapai di tahun ini?
Semangat terus ya! Kamu pasti bisa menggapainya.
Jangan lupa sertakan doa juga agar semesta mendukung.
Di tulisan ini saya akan menceritakan tentang mimpi yang saya gapai. Tentu ada rintangan dalam menggapainya. Tapi itu biasa. Semua akan indah pada waktunya. Ceileh ~

Pada awal tahun 2019, saya menambahkan beberapa mimpi di dream board yang tertempel di dinding kamar tidur saya. Diantaranya adalah Bali dan mempunyai Fotografer. Walau bagi sebagian orang, ke Bali itu memang tujuan wisata. Tapi bagi saya, ke Bali itu adalah impian. Setelah melihat Patung Garuda Wisnu Kencana yang diresmikan pada 22 September 2018 lalu dengan tinggi 120,9 meter. WAW it’s amazing, melebihi tinggi Patung Liberty di New York sana.

Setelah menempel dua mimpi diatas, terlintas dipikiran saya "kalau ke Bali bawa fotografer, hasil foto-fotonya pasti keren. Tapi transport dan akomodasi jadi double. Harus bayar fotografernya pula. Aduh gimana yaa". Alhasil, saya putar otak memikirkan gimana caranya ke Bali dengan membawa fotografer. Karena sepertinya mustahil bagi saya. Tapi saya yakin, usaha akan membuahkan hasil.

Waktu berjalan.. hingga tiba di bulan Maret. Yeay alhamdulillah dapat project selama 6 bulan dengan dibayar perbulan, rasanya senang sekali. Bisa ngumpulin uang, lalu bisa ke Bali dengan bawa fotografer. Etapiii.. tidak semudah itu pasti ada rintangannya (rintangan saya ceritakan terpisah).

Hmm.. Project mulai di awal bulan April. Saya fokus dulu pada project, supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Ketika bulan Juni setelah lebaran, saya baru memikirkan mimpi lagi. Itupun sempat berubah pikiran ingin ke Luar Negeri setelah mencari tau kalau ternyata harga tiket pesawat ke Bali lebih mahal daripada ke Luar Negeri. Hehe. Tapi setelah ingat mimpi, saya putar otak lagi tentang Bali dan fotografer. Dan ternyataaaa pas lihat tabungan di bulan berikutnya.. Alhamdulillah bisa ke Bali dan ngajak fotografer. Bahagia dan senang sekali rasanya saya bisa mencapai impian. Yeay!
Oia, fotografernya teman sendiri. Kenal sewaktu beliau jadi tim dokumentasi acara outing kantor. Mungkin karena sama-sama orang Sunda, jadi cepat akrab dan ngobrolnya nyambung. Halah, gak juga sih. Gimana orangnya aja itu mah. Nah kan Sundanya keluar :D

Rencana berangkat di bulan Oktober (setelah project selesai), saya pesan transport dan akomodasi sekitar bulan September. Karena saya bawa orang untuk pergi nanti, jadi harus konfirmasi tanggal keberangkatan biar ga bentrok.
Yeay, I’m Lucky Girl! Ketika saya akan memesan tiket pesawat dan hotel, muncul notifikasi kalau ada promo diskon untuk tiket pesawat dan hotel. Padahal saya tidak pernah menggunakan aplikasi tersebut, hanya rajin membuka aja. Alhamdulillah.. jadi saya dapat murah untuk 4-Star Airlines dan hotel bintang 3.

Singkat cerita, project selesai dan Oktober pun tiba. Rasanya ga sabar untuk liburan. Ya liburan. Bukan traveling. Karena semuanya sudah terjadwal. Tujuan kami ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Starbucks Reserve Dewata. Starbucks terbesar se-Asia Tenggara. Aje gile, ke Bali Cuma ke GWK dan Starbucks kata teman dekat saya. I don’t care. It’s about dream. Ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa menggapai mimpi tersebut.

Waktu yang ditunggu-tunggu untuk ke Balipun tiba. Kami berangkat dari Soekarno Hatta International Airport, Cengkareng Jakarta. Penerbangan siang hari. Begitu sampai di Bali, kami menuju hotel. Mandi dan lain-lain lalu mencari makan. Ketika melihat jam, hampir waktunya sunset. Kami segera bergegas menuju pantai. Tadinya mau cari sunset. Tapi karena jalanan menuju pantainya agak macet, jadinya ga dapet sunset. Tapi saya ga kecewa, karena tetap mengejar mimpi. Ke GWK dan Starbucks.

Esoknya, kami punya waktu 1 hari full. Karena lusa siang, sudah harus terbang lagi ke Jakarta. 1 hari full itu kami manfaatkan untuk ke Starbucks dan GWK. By the way, ini saya ceritakan di GWK dulu ya. Yang Starbucks nyusul.

Kami on the way ke GWK sekitar jam 12 siang tengah hari. Demi ingin lihat tari kecak di sore hari dan tari kesenian lainnya di Amphitheater yang berjadwal 1 jam sekali. Begitu tiba di GWK, tari Nusantara yang pertama kami lihat. Padahal ketika tiba di GWK, kami sudah lapar. Tapi karena terlalu antusias, kami nonton dulu. Untung durasinya hanya 30 menit. Jadi sehabis itu, kami makan siang lalu berencana shalat. Tapi ketika akan shalat, terdengar suara musik dari Amphitheater. Kami segera lari kesana dan ternyata jadwalnya tari Barong Keris. Setelah selesai, fotografer saya bilang "shalat dulu ya, baru nanti muter ke patung. Biar fotonya bagus. Matahari udah ga terlalu diatas".

Setelah puas melihat tari kesenian, kami memasuki area patung-patung. Yang pertama itu Plaza Wisnu. Sebelum ada patung GWK yang baru, ramenya di Plaza Wisnu sini. Oh iya, mungkin karena panas terik tengah hari, jadi bebas untuk berfoto ria 
–sepi.
Plaza Wisnu

Sehabis dari Plaza Wisnu, kami harus menuruni tangga untuk ke patung berikutnya. Sesuai petunjuk arah. Btw, itu masih jauh loh ke Patung GWK yang baru. Tapi karena tinggi banget, jadi terlihat dekat.

Tempat patung berikutnya adalah Plaza Garuda. Disitu ada patung Garuda dan telurnya.
Nah saya foto di keduanya. Biar anglenya dapet :D

Kemudian kami terus jalan ke arah Patung GWK. Disitu tertulis 600 langkah. Waduhhh, berarti lumayan. Tapi gak apa-apa. Demi melihat patung GWK. Ternyata eh ternyata, dekat loh. Cuma ya harus nanjak ketika akan ke patung GWK. Jadi berasa jauh dan capek. Tapi semua itu terbayarkan ketika sudah tiba di depan Patung GWK. Amazing! Besar, tinggi dan megah banget. Ternyata juga, ruangan bawahnya itu aula. Kita bisa masuk ke sana. Kalau tidak salah, ada tournya juga di GWK Statue ini. Tapi saya tidak cari infonya :D
GWK Statue

Selamat Datang Viska.
Eh Selamat Datang di Aula GWK Statue

Yeay alhamdulillah akhirnya terwujud juga untuk melihat Patung GWK dengan membawa fotografer. Gak sia-sia ngerjain project 6 bulan walau dengan banyak rintangan, kemudian ngumpulin uang. Semua itu saya lakukan demi mimpi.

Btw, ini ada behind the scene saya dengan fotografernya loh :D

When Dreams Come True 
Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dan Fotografer 

Oke, segitu saja tulisan tentang GWKnya. Sampai ketemu di tulisan berikutnya!
Share:

Indonesia Entrepreneurs Conference 2016

Hi Indonesia Entrepreneurs Conference 2016 (IEC) 2016, bersama Coach Yohanes G. Pauly. "World's Top Certified Business Coach. Founder, CEO & Master Coach of GRATYO"
Hello IEC 2016

Di acara ini, lebih membahas bagaimana Strategi Marketing. Oh iya, acara ini di bulan November tahun 2016 lalu. Keesokan hari setelah TIA Jakarta 2016. Alhamdulillah ya jadwal padat :D

Seminar venue

Oke, saya bahas materi secara garis besarnya di bawah ini ya.
Marketing : your perception is your reality. Your customer perception about your business is their reality with a strong not from me, functionally is a must. 

Sukses = Belief x Action x Response ^ GOD Sukses tanpa Action / Response sama dengan nol. Jangan lupa untuk mencampur tangankan Tuhan :)

Anyway sorry, I got lost my notes about this conference For a while, you can see on the Coach web in here.

Forgive me :(

See you ~
Share:

Tech in Asia Jakarta 2016

Hello, I'm attend to Balai Kartini Jakarta for Tech In Asia 2016, as Woman Entrepreneur. 
Wait, I got two new friends at entrance. Yeay! Her name is Ajeng and Meutia.

Ok, I will share discussion results at Main Stage.

Ms. Ken Ratri Iswari, CEO GeekHunter, discuss about How to be an Engineering star.
How to be an Engineering star?
  1. Talent isn't much without passion
  2. Build and share your expertise
  3. Develop of compelling online presence
  4. Watch your attitude #professionalism
  5. Have a good reason to stay
Mr. Khailee, CEO 500strong, discuss about Are Founders in Deep S****?
  • Guess what. Many founders are already in deep S****
  • If the news makes you think times are bad... you're in deep S****
  • If you don't like reality checks, you're also in deep S****

Founder's DNA is built for failure
  • Founders are Optimistic
  • Founders are Convincing
  • Convincing Optimists can raise money at high valuations
  • Creating high expectations.

5 Ways Founders Get Into Deep S****
  1. Co-founder Resentment
  2. Continuing with a bad idea
  3. Trying too many things with too little money
  4. Assuming nothing will go wrong with your next raise
  5. Not asking investors for help early on

Well, discuss with a topic just that.

New friend, platform, startup application, networking, and new...many more.
See you next year Tech in Asia Jakarta
Share:

Helo Kota Batu

Helo kota Batu!
Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan Malang-Jombang.
Menempuh perjalanan sekitar satu jam dari kota Malang. Lupa rutenya lewat mana. Soalnya ga begitu merhatiin :D Tapi karena hujan, jadi hanya ke satu tempat wisata aja. Museum Angkut. Gak apa-apa. Yang penting ga penasaran lagi sama kota Batu hehe

Begitu sampe Museum Angkut, seperti biasa, foto doraemon dulu haha

Halo Museum Angkut!


Masuk ke dalam, disuguhkan dengan mobil-mobil antik. Tidak jauh dari pintu masuk, ada mobil presiden pertama Indonesia, Soekarno. Lalu naik ke lantai 2. Masih permobilan antik. Termasuk mobil yang digunakan uji coba oleh Dahlan Iskan, mobil Tucuxi. Kemudian, masuklah ke miniatur pesawat VVIP kepresidenan. Jadi, si pesawat dibuat mirip seperti pesawat kepresidenan RI.


Dalamnya seperti ini

Oh iya, kita harus mengantri untuk bisa foto di dalam sini. Tiket masuk dibeli ketika akan masuk museum.

Setelah itu, lanjut ke perjalanan berikutnya. Outdoor. Kota Jakarta.

Anggap aja lagi di Kota Tua Jakarta hehe

Karena hari sudah sore, kami santai sejenak di tempat makan. Cafe Batavia namanya. Ya benar-benar seperti di Jakarta :D

Doraemon with Jakarta

Oke alhamdulillah kenyang. Kami menyusuri kembali. Kali ini indoor. Lebih ke kota-kota elite Luar Negeri.
Miniatur Menara Eiffel

Gangster Town, Amerika

Las Vegas, Nevada

Sebenarnya masih buanyak kota-kota lainnya. Seperti Roma, German, Belanda, London, Yunani. Tapi hasil kamera handphone saya agak kurang bagus untuk foto indoor dengan less lighting.

Oke, ini sudah di akhir spot Museum Angkut

I ♥ Museum Angkut

See you kota Batu. Semoga next bisa ke tempat lainnya ~
Share:

Petik Laut Malang

Petik laut adalah sebuah upacara adat atau ritual sebagai rasa syukur kepada Tuhan, dan untuk memohon berkah rezeki dan keselamatan yang dilakukan oleh para nelayan.
27 September 2016, Malang Selatan, tepatnya di Desa Sendang Biru. Petik Laut diadakan di desa tersebut.

Yuk simak upacara adatnya bersama Amazing Malang.

Amazing Malang


Nasi tumpeng raksasa


Ceritanya Nyi Roro Kidul


Marching Band


Petik Laut


Ceritanya monster

Lengkap dalam videonya klik ini

Sampai bertemu di Petik Laut tahun 2017 ^_^
Share:

Explore Malang Selatan

Sekali mengayuh, dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa itu yang tepat untuk ngebolang di Malang saat ini.

Keesokan hari setelah acara idsecconf, saya diajak jalan-jalan oleh teman ke Malang bagian Selatan. Katanya banyak pantai yang bagus. Termasuk Pulau Sempu. Itu loh yang terkenal banget. Nah, teman sayapun dapat tugas untuk meliput acara Petik Laut. Jadi sekalian deh jalan-jalannya. (Acaranya dibahas di post berikut ya)

Desa terdekat untuk menyeberang itu bernama Desa Sendang Biru. Mata pencahariannya Nelayan. Ya karena pinggir pantai.
Saya bermain di pantai sekitar jam 11an. Huft kebayang kan panasnya kayak apa? Tapi alhamdulillah terbayarkan dengan melihat pemandangan pantai yang indah banget 😍
Yuk lihat foto-fotonya di bawah ini..


Bibir Pantai Sendang Biru

Masya Allah, indahnya..

Pantai dan Langit seolah-olah begitu dekat :)

Masya Allah, indahnya..

Masya Allah, indahnya..

Pantai Tiga Warna

Pantai Tiga Warna, kalau dilihat dari atas sih katanya ada tiga warna. Enggak tau kayak apa 😁

Bukit Seribu Baris

Ga sempat foto banyak di Bukit Seribu Baris ini. Hapenya keburu mati 😭

Oke lanjut bahas acara Petik Laut di post berikutnya ya 😊
Share:

IDSECCONF 2016

Bagi yang menggiati IT Security, pasti tidak akan asing dengan IDSECCONF. Yap, Indonesia IT Security Conference. Kegiatan tahunan sejak tahun 2008. Nah, kemarin tahun 2016, bertempat di Malang. Karena saya sekalian ingin liburan di Malang, akhirnya ikut acara tersebut. Ini kedua kalinya ikut. Sebelumnya tahun 2013 di Surabaya. Inginnya sih setiap tahun, tapi halangannya ada aja untuk hadir :(

Acaranya 2 hari. Hari Sabtu dan Minggu. Jadi, ada beberapa materi. Makanya dibagi menjadi 2 hari. Ada CTFnya juga. Capture The Flag, offline.

spanduk IDSECCONF untuk berfoto ria, sebelum pintu masuk

singgasana pembicara IDSECCONF

guest star IDSECCONF. siapa hayo? hehe

narsis bareng beberapa panitia dari Malang Cyber Crew (MCC)

Oh iya, saya berdua banget sih dari Jakarta ke Malang. Tapi, banyak juga ketemu orang dari Jakarta di sana. Ya maklum IT, jadinya 4L. Lu Lagi, Lu Lagi :p

sebelah kanan namanya Andre.
sebelah kiri namanya Vidi. yang setia menemani haha

Oke deh, sampai bertemu di IDSECCONF 2017 ~


Oh iya, untuk materi-materi IDSECCONF bisa di download di sini. Lengkap, dari tahun 2008. Selamat mempelajari :)
Share:

Bye Kalimantan

Oke, waktunya kembali ke Jakarta stelah 3 hari di Balikpapan. Pertama kalinya Idul Adha di pulau seberang juga. Berat rasanya meninggalkan kota Balikpapan ini. Cuacanya ga begitu panas, hampir sama kayak Jakarta lah. Tapi suasananya yang membuat saya nyaman, karena tidak macet dan bebas polusi.

Kami tiba di bandara jam 04.00 WITA karena pesawat kami take-off jam 05.30 WITA. Orang-orang masih pada tidur loh kalau jam segitu. Apalagi kemarinnya hari libur. Pasti malas bangun hehe. Eh saya sedang berjuang kembali ke Jakarta dan langsung ngantor. Karena saya tidak mengambil cuti 😁

Bandara Sepinggan di subuh hari. Masih sepiii

Bandara Sepinggan ini sudah mengalami renovasi. Mewah banget deh bandaranya. Karena international juga sih. Jadi bagus kebangetan.

Di dalam bandara, terminal keberangkatan

Tapi sepertinya, cuaca kurang mendukung untuk saya kembali hehe. Padahal udah di bandara. Soalnya begitu saya duduk manis dalam pesawat, melihat ke luar dari jendela, hujan rintik-rintik alias gerimis.

Gerimis mengundang

Oke deh, bye Balikpapan. See you next trip ~
Share:

Hari Kedua di Kalimantan

Hai Balikpapan. Ini hari kedua saya di kotamu. Sepertinya saya bakalan nyaman di kotamu 😁

Rencana hari kedua ini ke pantai. Sebenarnya ada beberapa pantai yang bagus di Balikpapan, tapi waktu tempuhnya agak lumayam kalau dari kota. Nah karena waktu saya mepet banget, jadi cuma ke pantai yang di kota aja. Ya lumayan kalau untuk refresh mata.

Namanya Pantai Kemala, tapi orang sana biasa menyebutnya pantai polres. Keren ya polres punya pantai haha. Katanya sih karena yang mengelolanya anggota situ. Jadi disebut pantai polres. Btw, pantai inipun yang dipakai untuk kilang minyak lepas pantai. Biasanya kan hanya kapal nelayan ya, nah ini kapal ferry besar. Jadi jangan heran kalau banyak kapal-kapal besar.

Suasana pantai yang bisa dikunjungi orang

Sisi lain pantai
(Pengunjung tidak dapat mendekati tepi pantai)

Sebenarnya tidak terlalu puas hanya melihat di tepi pantai. Tapi setidaknya sudah melihat pantai di Kalimantan. Sepanjang jalan kembali ke rumah bude, hanya membahas Pertamina. Ya karena memang sepanjang jalan itu hanya milik Pertamina. Ada perumahannya juga untuk pegawai Pertaminanya. Mulai dari yang biasa aja, sampai gedongan untuk Manager-Managernya.

Waktu lagi di jalan, dari kemarin sih penasaran, saya bertanya-tanya ketika melihat cerobong api. Akhirnya bertanya ke mamah, mamahpun menjawab "waktu sekolah pernah dibahas Api Abadi kan? Ya itu. Ga akan padam karena dari dalam bumi". Dalam hati, oh oke. Dan akhirnya memfotonya. Walau ga jelas sih, karena di dalam mobil dan jauh.

Cerobong api abadi milik Pertamina

Oke deh, hari ini cukup sekian. Lanjut cerita di hari lusa ya, setelah Idul Adha. 

See you after tomorrow ~
Share:

Hi Kalimantan

Yeay alhamdulillah tercapai juga untuk bisa sampai ke Kalimantan. Tepatnya Balikpapan, Kalimantan Timur. Kota terbersih nomor 2 di Asean. Tapi seperti biasa, perjalanan saya tidak begitu lama. Karena keterbatasan waktu mamah :( *saya pergi dengan mamah

Singkat cerita, kami menggunakan Garuda Indonesia, dari Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta yang baru diresmikan tanggal 9 Agustus 2016. Iya baruuu, soalnya saya berangkat bulan September 2016. Sebulan setelah diresmikan :D Pesawat take-off jam 7 pagi. Tapi dari subuh sekitar jam 4.30 sudah di bandara. Karena khawatir kesiangan kalau shalat subuh di kosan.

Di ruang tunggu sebelum take-off

Nah, begitu tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan, tidak sempat foto-foto dulu, karena bude saya sudah menjemput di Bandara. Padahal ada spot "Welcome To Balikpapan" yang bagus banget. Ya siapa tau nanti bisa kembali ke sana lagi untuk berfoto di situ hehe.

Sebenarnya lokasi Bandara Sepinggan tidak jauh dari Pantai. Karena sebelum lepas landas, yang terlihat hanya perairan. Jadi, sepanjang jalan dari Bandara ke rumah bude itu pantai. Tapi, pantainya lepas pantai loh ya. Kilang minyak gitu. Kan namanya juga kota penghasil minyak :D Banyak rumah-rumah di atas bukit juga loh. Seru deh jalanannya.

Begitu tiba di rumah bude, saya beristirahat sebentar. Ketika sore tiba, entah kenapa ingin ke mall. Duhh, jauh-jauh ke Kalimantan, masih aja ke mall? Eits jangan salah, ini mallnya dipinggir pantai loh. Kalau airnya sedang pasang, pemandangannya bagus banget! Tapi sayang, sekarang lagi surut. Jadi ga bisa melihatnya :(

Plaza Balikpapan

Oke, ini hari pertama saya di Balikpapan. Besok lagi ya. See you ~
Share:

Bandung, Hari Kedua

Hei, saya masih travelling di Bandung nih, hari kedua. Kami hari ini rencananya mau ke The Lodge, Maribaya, Lembang. Itu tuh, tempat kekinian yang pohon pinusnya banyak banget 😁

Oke, kami berangkat dari Setiabudi jam 8an. Supaya ga begitu jauh ke tempat tujuan. Walau sebenernya sempat salah jalan, karena salah belok dan malas putar balik. Begitu sampai di sana, ternyata belum buka. Mamang parkirnya bilang kalau buka jam 10. Padahal webnya The Lodge bilang kalau jam 10. Mungkin belum update. Atau mungkin, itu tempat yang lain. Tapiiii, sudah banyak pengunjung. Alhasil, ketika loket tiket dibuka, bejibun numpuk. Ada yang menyerobot pula huft HTMnya 25ribu kalau ga salah, karena weekend. Kalau weekday 20ribu. Hanya selisih sedikit deh pokoknya.

Begitu masuk ke area, masya Allah, indah banget. Hijau semuaaa. Alhamdulillah refresh mata. Biasa sehari-hari di depan laptop. Ada beberapa spot untuk berfoto ria. Ayunan di pohon dan sepeda dengan jalur tali. Semuanya safety kok, jadi ga usah khawatir. Tapi karena penuh yang mengantri, saya hanya foto di tempat yang tidak terlalu padat orang.

The Lodge, Maribaya, Lembang, Bandung

Sebenarnya, tempat biasa saja. Hanya asyik untuk berfoto. Jangan menyesal di kemudian hari ya 😂
Share:

Halo Halo Bandung

Haloo Bandung, duh orang Bandung tapi.. ah entahlah hehe

Perjalanan kali ini ke Bandung. Jadi tour guide sih sebenernya. Walaupun belum pernah ke tempat wisata itu. Tapi untuk lokasi, tau kok. Inipun baru menggunakan kereta lagi ke Bandung. Lamaa :(

Kami, saya dan Nita berangkat Jum'at pagi. Sampai rumah saya sekitar jam 11, sebelum para ikhwan Jum'atan. Istirahat sebentar, makan siang, kemudian pergi ke tempat tujuan pertama, di daerah Padalarang sana. Namanya Stone Garden. Menempuh perjalanan sekitar 1 jam. Karena sempat salah lewat pintu masuk. Tapi alhamdulillah sampe juga. Walau jalannya agak bebatuan. Karena daerah sana itu emang daerah yang memproduksi batako. Dari batu dilebur, sampai terbentuk menjadi balok.

Sesuai namanya, Stone Garden. Kebun Batu. Cuma bebatuan terhampar aja. Tapi viewnya masya Allah. Indah banget 😍 Tempatnya kayak naik ke bukit sih. Jangan kaget ya kalau mau ke sana.

Ini lokasinya agak di atas

Pas masuk ke lokasi

Sebelum puncaknya bebatuan

Overall, tempatnya asyik banget untuk cuci mata. Pemandangannya yang indah, alami, sejuk, dan asri.

Oh iya, kalau mau ke sini, harus bawa kendaraan pribadi ya. Soalnya enggak ada angkutan umum. Ke dalamnya pun cukup jauh. Minimal motor, ga harus mobil.

Selamat bertualang ☺️
Emon numpang narsis
Share: