Showing posts with label Jakarta. Show all posts
Showing posts with label Jakarta. Show all posts

Financial Festival 2016

Hai.. I'm back setelah ratusan purnama tidak posting. Enggak sibuk sih, cuma bingung aja mau nulis apa. Tapi ternyata masih ada beberapa kegiatan akhir tahun 2016 lalu yang belum saya ceritakan.

November 2016 di Gedung BPPT Thamrin, saya mengikuti acara Financial Festival. Materi-materinya lebih ke bagaimana mengelola keuangan kita. Agar tidak terlilit hutang ataupun besar pasak daripada tiang. Sebenarnya acara ini berbayar. Bagi mereka yang ingin benar-benar mengelola keuangan dengan baik. Ada sesi coaching tersendiri. Tapi karena saya belum memulai wirausaha kembali, jadi mengambil yang gratis.

RunDown seperti ini
Sandiaga Uno tidak hadir

Sponsornya lumayan banyak.
Stage panggung narasumber

Seru banget acaranya. Alhamdulillah kan bisa dapet ilmu secara gratis. Karena di luar sana, kadang ada yang tidak mau berbagi ilmu secara gratis :(

Oia, saya dapat tamparan dari tulisan ini
Kalau kamu gini enggk?

Oke segitu saja dulu. Semoga ada Financial Festival tahun berikutnya. Aamiin
Share:

Tech in Asia Jakarta 2016

Hello, I'm attend to Balai Kartini Jakarta for Tech In Asia 2016, as Woman Entrepreneur. 
Wait, I got two new friends at entrance. Yeay! Her name is Ajeng and Meutia.

Ok, I will share discussion results at Main Stage.

Ms. Ken Ratri Iswari, CEO GeekHunter, discuss about How to be an Engineering star.
How to be an Engineering star?
  1. Talent isn't much without passion
  2. Build and share your expertise
  3. Develop of compelling online presence
  4. Watch your attitude #professionalism
  5. Have a good reason to stay
Mr. Khailee, CEO 500strong, discuss about Are Founders in Deep S****?
  • Guess what. Many founders are already in deep S****
  • If the news makes you think times are bad... you're in deep S****
  • If you don't like reality checks, you're also in deep S****

Founder's DNA is built for failure
  • Founders are Optimistic
  • Founders are Convincing
  • Convincing Optimists can raise money at high valuations
  • Creating high expectations.

5 Ways Founders Get Into Deep S****
  1. Co-founder Resentment
  2. Continuing with a bad idea
  3. Trying too many things with too little money
  4. Assuming nothing will go wrong with your next raise
  5. Not asking investors for help early on

Well, discuss with a topic just that.

New friend, platform, startup application, networking, and new...many more.
See you next year Tech in Asia Jakarta
Share:

Keseruan Belajar Bisnis

Helo, ini pertama kalinya saya berkecimpung di dunia bisnis. Setelah 3x gagal bisnis kecil-kecilan. Mungkin karena tidak ada dasar. But its ok. It's make me strength.

Waktu itu tiba-tiba ada yang chat bbm dengan ngajak workshop bisnis. Beliau bilang kalau biaya sekitar 800ribu. Tapi untuk saya, hanya bayar 500ribu saja, dapat diskon. Alhamdulillah uang tabungan masih tersisa. Jadi bisa ikut workshop tersebut.

Singkat cerita, workshop tersebut tanggal 18 September 2014 bertempat di Gedung Edugate daerah Fatmawati. Saya berangkat menggunakan travel dari Pasteur, Bandung. Sesampai di lokasi, saya disambut. Oke. karena hanya saya yang berasal dari luar kota Jakarta.

Acara workshop di mulai dari jam 9 pagi, dengan Coach Margetty Herwin. Pesertanya ada 12 orang dengan saya. Sedikit ya? Tapi efektif banget loh!

Pertama kali, perkenalan diri. Awalnya agak minder, karena semua sudah mempunyai bisnis dan kartu nama (seorang pebisnis harus punya kartu nama ya). Tapi setelah peserta lain bilang "ga usah minder mba, kita sama-sama belajar kok", keminderan saya agak berkurang.

Setelah perkenalan diri, Coach Getty mengasih materi dengan dilanjut praktek. Metode tersebut dinamakan Metode Coaching. Semacam belajar sambil bermain. Dan ternyata seruuuu! :D

Diskusi materi Business Plan

Membuat Business Plan

Kami dibekali materi tentang Business Model Plan and Implementation. Materinya meliputi :
  1. Entrepreneur Mindset
  2. Business Model Definitions
  3. Business Model Canvas
  4. Customer Value Propositions
  5. Customer Relationship Strategies
  6. Internal Business Strategies
  7. SWOT Strategies
  8. Action Plan for Business

Mau belajar juga? Nanti saya share materi secara garis besarnya ya.

Salam entrepreneur :)

Peserta Workshop dan Coach Getty
Share:

Halo Ibu Kota

Ibu kota lebih kejam dari Ibu tiri
Frasa yang sering digunakan untuk menggambarkan beratnya hidup di Jakarta.

source: google.com

Ibu Kota memang kejam bagi yang baru datang ke Jakarta. Kenapa? Yuk simak!

Pengalaman ini didapat ketika saya berada di Jakarta untuk bekerja. Ya kerja. Yang menurut orang bekerja di Jakarta itu dapat gaji besar. Tapi ternyata tidak. Semuanya butuh proses.
Waktu itu saya hanya digaji sebesar UMK Jakarta. Ya insyaAllah cukup.
Tapi ternyata...

Oke, saya memang banyak teman di Jakarta. Tapi hanya satu orang yang dekat karena lokasi kami berdekatan. Lokasi dengan teman yang lain cukup jauh. Ya Allah, aku harus kuat!

Sewaktu istirahat jam kerja, saya sendirian karena yang lain dibekali makan siang oleh istrinya. Sebenarnya tempat makan yang dekat dengan kantor agak kotor. Tapi ya mau gimana. Saya hanya tahu tempat makan itu. Jadinya tetap makan di situ. Dua minggu kemudian, saya baru mendapat teman. Itupun vendor sebelah. Ya alhamdulillah ada teman makan. Jadi ada pilihan tempat lain, yang lebih bersih. Tapi ketika weekend, saya kebingungan cari makan. Yang dekat hanya mall. Ya terpaksa makan junk food walau uang pas-pasan. Padahal mama selalu tanya "udah makan? uangnya masih ada buat makan?". Sedih kalo diinget. Karena kadang ga makan :(

Empat bulan berjalan.. Saya merasa jenuh dan capek. Mungkin karena kegiatannya itu-itu saja. Btw, saya tidak terlalu nyaman dengan yang kegiatannya berulang. Jadi merasa stuck. Hingga saya berdoa "Ya Allah.. ijinkan saya untuk istirahat, saya lelah" sehabis shalat.

Bulan kelima, saya sudah tidak di klien alias kembali ke kantor. Tidak lama dari situ, sayapun bertemu dengan beberapa teman baru. Salah satunya dari acara gathering komunitas. Diapun berdomisili dan kerja di Jakarta. Ternyata juga kantor kami berdekatan. Jadilah dekat. Dia sempat bilang "Vi, wajah kamu pucat". Tapi saya hanya respon "oh mungkin kecapean. tadi udah makan kok".

Hingga suatu hari ketika bangun tidur, tenggorokan saya kayak ada yang menghalangi. Saya mendeham dan minum air hangat, tapi tidak ada perubahan. Ketika di kantor, bilang ke teman, dia membelikan saya larutan karena mungkin katanya panas dalam.

Keesokan harinya, tenggorokan saya makin parah. Ditambah demam pada sore hari. Tapi ketika pagi, demamnya hilang. Saya tetap ke kantor. Menjelang sore hari, demam lagi. Akhirnya ijin pulang cepat dan diantar pulang oleh teman saya.

Besoknya hari Sabtu, jadi saya berobat. Ditemanin teman saya itu. Dicek oleh dokter, diminta tes urine. Nunggu sejam kalau tidak salah. Selama 1 jam itu, saya diinfus, karena tenggorokan saya sakit, tidak masuk makanan. Setelah ada hasil, ternyata typus (-)
Huaaa rasanya ingin nangis. Sakit terparah yang dialami seumur hidup.
Alhasil, saya mengajukan resign ke kantor. Kemudian pulang ke Bandung (dijemput mama) dengan kondisi sedang sakit.

Halo Ibu Kota. Sampai jumpa di lain kesempatan!
Terima kasih atas rasa sakitnya.
Saya sulit menemukan warung nasi yang tempatnya bersih dan higienis.
Share:

Pengalaman Pertama Kerja di Ibu Kota

Biasanya saya ke Ibu Kota, kalau ada keperluan saja. Tapi kali ini, saya ke Ibu Kota untuk kerja.


Oke jadi gini.

2013 lalu, hadiah ulang tahun dari Allah (karena doa mama juga) adalah saya lulus dari Universitas. Yap, saatnya praktek ke dunia sebenarnya setelah mendapat bekal ilmu sewaktu kuliah.


Tidak lama setelah lulus, ijazah sudah dibagikan walau belum wisuda, teman saya menawarkan pekerjaan di Jakarta. Saya memberi tahu mama. Alhamdulillah diijinkan tapi diantar, karena tidak ada keluarga di Jakarta. Hanya teman-teman saya aja. Oke gak masalah, senang banget rasanya! Lalu, diantar ke Jakarta dan cari kost.


Hari pertama kerja, saya berangkat pagi banget karena khawatir telat. Tapi karena jarak antara kost dengan kantor cukup jauh sih dan karena baru kerja. Jadinya semangat banget! Hehe. Oh iya, saya kerja di kantor Konsultan IT Security. Jadi hari pertama diminta datang dulu ke kantor, bukan ke klien.


Ketika sudah masuk jam kantor, dikenalin ke karyawan lain sama mbak HRDnya. Lalu ngobrol-ngobrol dengan yang lain.

Waktu itu kalau gak salah, saya stay di kantor selama satu minggu. Minggu depannya baru deh ke klien.


Singkat cerita, saya ke klien dan sudah mulai onsite. Jeeeeng,, temannya laki-laki semua. Saya hanya perempuan sendiri. Baiklah gak apa-apa. Sudah biasa dengan dominan laki-laki dari kuliah.


Nah, ruangan saya ada di samping Data Center yang ACnya sebesar kulkas dan AC kering. Dingin banget walau udah pake jaket. Ruangannya disebut aquarium karena sekelilingnya kaca, terbuka. Tapi sebenarnya itu ruangan monitoring IT Security.

Lobby

Ruang Kerja
(yang screensavernya Doraemon, PC saya)

Saya masuk kerja jam 8 pagi, pulang jam 5 sore. Tinggal jalan kaki kalau berangkat dan pulang kerja, karena jaraknya tidak terlalu jauh. Oh iya, saya pindah kost ke yang lebih dekat dengan klien.

Sebenarnya agak membosankan, karena mungkin saya baru pertama kerja dan stay di Ibu Kota. Ternyata juga, kerja di Jakarta itu butuh fisik yang kuat bagi yang sebelumnya hanya anak rumahan seperti saya. Akan saya ceritakan di post selanjutnya ya!
Share: