Menjelejahi Lawang Sewu

Hello, ini hari kedua saya di Semarang. Jalan-jalan ke Lawang Sewu yuk!

Saya pergi dengan 2 teman saya, laki-laki. Namanya Mamet & Umam. Ke dalam sini, kami memakai tour guide. Biar bisa masuk ke lantai bawah tanah. Kata orang-orang sih serem. Tapi gak kok 😋 Oke, langsung ke foto-fotonya aja ya.

Ini waktu baru masuk. Tour guide yang pake kaos orange
 
Naek ke tangga lantai atas
  
Nah ini lawang sewu.
Disebut Lawang Sewu karena pintunya ada banyak
 
Bangunan Lawang Sewu dari lantai 2
 
Narsis duluu 😜

Lantai bawah tanah. Ga serem kan? Haha
 
Ini kalo dari luar. Tepatnya di seberang. Semacam taman
 
Taman Pemerintah Kota Semarang

Segitu aja ya jalan-jalan di Semarang. Nanti saya lanjut ke kota berikutnya 😉
Share:

Jalan-Jalan Malam di Semarang

Yeay akhirnya jalan-jalan juga ke Simpang Lima Semarang. Di Bandung ada Simpang Lima juga sih, tapi itu cuma sebutan aja hehe. Beda dengan Simpang Lima Semarang.

Suasana Simpang Lima Semarang

Di sini, lagi ada acara Parade Seni Budaya, dalam rangka Hari Jadi ke-62 Propinsi Jawa Tengah. Karena Semarang ibu kotanya Jawa Tengah, jadi acaranya di Semarang.

Bagus banget loh view fotonya 😍 Cek aja di bawah ini ya...

Teman-Teman Selama di Semarang







Numpang Narsis

Sampai jumpa di perjalanan esok hari di tempat yang lain!
Share:

Halo Semarang!

Kali ini saya akan cerita tentang perjalanan saya ke Semarang. PP pake bus, karena keabisan tiket kereta :(

Berawal dari pertanyaan temen "Vi, kapan ke Semarang?" beberapa tahun silam. Alhamdulillah bisa berangkat juga.

Juli 2012 kalo ga salah (tujuh tahun yang lalu), saya hunting tiket kereta. Karena waktu itu ticketing kereta masih bisa pesan offline untuk jauh-jauh hari, saya ke Stasiun Bandung. Sekalian jalan-jalan juga sehabis kerjain skripsi. Dan taunya, tiket udah abis waktu saya melihat ketersediaan kursi. Tapi saya tidak putus asa, karena teman saya bilang bisa pakai bus.
Akhirnya saya ke agen bus di daerah Cimahi. Karena di situ berjajar agen bus ke luar Propinsi.
Alhamdulillah dapet dengan harga kurang dari 100ribu. Murah kan? Eh ga tau juga sih. Karena bus Rajawali.

Beberapa hari kemudian, saya berangkat menggunakan bus tersebut. Berangkat sekitar jam 5 sore. Yapp, ini pertama kalinya ke luar Propinsi menggunakan bus. Karena biasanya menggunakan kereta. Tapi, ada nomor kursi tempat duduknya. Jadi ga berebutan.

Sepanjang jalan, ga bisa tidur. Kalopun tidur, tidur sekejap aja. Karena saya tidak tau sudah sampe mana. Teman saya hanya bilang "nanti minta turunin di Ngaliyan ya. Seberang UIN. Bilang ke kondekturnya dari pas mau berangkat. Ingetin trus". Dan yang saya ingat, hanya daerah Alas Roban. Kanan kirinya hutan -,-

Yeay alhamdulillah sampe juga di tujuan. Sekitar subuh, jam 5an. Teman saya sudah menunggu di depan gang rumahnya. Sesampainya di rumah teman, dia bilang "istirahat dulu Vi, aku juga belum terlalu tidur. Nungguin Vi, takut kebablasan". Hoho

Siangnya kami ke Udinus, Universitas Dian Nuswantoro. Lokasinya ga jauh dari rumah temen, mungkin sekitar 30 menit pake sepeda motor.
Sampe di kampus, ada beberapa yang kenal saya. Padahal saya hanya kenal 2 orang di kampus itu. Dikenalin juga ke beberapa temannya. Nama komunitasnya Doskom (saya cari tau dulu apa akronimnya). Mereka bilang "mba, nanti malam ikut kami ke alun-alun ya. Ada acara di Simpang Lima". Saya meng-iyakan.


Kantin Udinus

Oke, ini perjalanan saya ke Semarang. Saya akan ceritain selama di Semarang, di post berikutnya.

See you 😉
Share:

Kembali Ke Indonesia

Well, ini kota terakhir di Saudia setelah melakukan perjalanan ke tempat-tempat bersejarah di Madinah dan melakukan Umrah di Makkah serta perjalanan juga ke tempat-tempat bersejarah. Yap, kota Jeddah. Kota yang biasa disinggahi para jamaah Umrah sebelum pulang ke tanah air. Karena kota ini tersedia berbagai macam oleh-oleh. Pedagangnya banyak orang Indonesia loh. Eitss jangan salah, di Saudia ini memang banyak orang Indonesia.

Kami semua hanya semalam di kota ini. Sebelum akhirnya pulang ke Indonesia dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Jadi hanya ke Pasar Cornis dan Masjid Terapung di Laut Merah.

Begitu tiba di hotel, kami beristirahat sebentar. Lalu melakukan perjalanan ke Laut Merah. Di pinggirnya ada Masjid Terapung. Nama masjidnya sih agak susah diinget. Tapi disebutnya Masjid Terapung. Karena kalo air lautnya sedang pasang, masjidnya seperti terapung.

Masjid Terapung di Laut Merah

Ah rasanya gak mau pulang ke Indonesia. Betah banget di kota Madinah dan Jeddah ini 😍 Bangunan dan tempat-tempat lainnya begitu menyadarkan kalau ciptaan Allah tiada duanya. Tidak bisa digambarkan dan dihitung.

Semoga suatu hari nanti bisa melakukan umrah kembali. Aamiin

Sampai bertemu kembali 😘


-Viska, 8 Januari 2015-
Share:

Hari Kedua Di Makkah

Assalamu'alaikum..

Saya tidak mendeskripsikan bagaimana indahnya kota Makkah ini. Gedung-gedung tinggi, gurun pasir, gunung-gunung, dan tempat bersejarah lain.

Hari ini saya beserta rombongan melakukan perjalanan wisata ke Padang Arafah (Jabal Rahmah dan Masjid Namirah), Muzdalifah, Lembah Muhassir, Mina (Jurratul Ula, Wustha dan Aqabah) serta Jabal Nur.

Tempat yang kami singgahi hanya Jabal Rahmah dan Jabal Nur. Karena tempat lainnya hanya untuk diketahui saja.

Jabal Rahmah

Jabal Rahmah berada di tepi Arafah yang merupakan suatu kawasan di bagian tepi timur luar kota Makkah. Jabal Rahmah pun tak jauh dari Padang Arafah, tempat para jamaah haji melakukan ibadah wukuf.

Untuk mencapai puncak tugu, hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Tidak terlalu tinggi. Tugunya yang berwarna putih, berbentuk segi empat. 

Katanya sih kalau yang masih single, dan ingin segera bertemu jodohnya, lalu berdoa di sini, nanti akan segera dipertemukan. Katanya ya. Tapi saya tidak terlalu mempercayainya. Karena Allah sudah mengatur semuanya. Doa, ikhtiar dan intropeksi diri aja :)

Perjalanan berikutnya ke Jabal Nur.
Jabal Nur

Jabal Nur atau Gua Hira adalah tempat di mana Rasulullah SAW. menerima wahyu pertama kalinya. Disekelilingnya banyak bukit dan bebatuan. Tingginya lebih kurang 642 meter. Para jamaah cukup di bawah saja. Karena untuk mencapai Guanya, memakan waktu yang cukup lama.

Oh iya, saya ada foto Kabah. Tapi backlight, nggak apa-apa ya :D
Masya Allah, indahnya baitullah :')

Well, segitu saja cerita perjalanan saya selama di Makkah.

Semoga suatu hari nanti dapat kembali beribadah ke kota ini. Aamiin

See you ~
Share:

Perjalanan Ke Makkah

Setelah dua hari di Madinah, setelah sarapan, kami semua mempersiapkan diri meninggalkan Madinah menuju Makkah. Akhwat dan ikhwan sudah mengenakan pakaian ihram. Jarak antara Madinah dengan Makkah sekitar 500 KM, dengan waktu tempuh ± 6 jam. Tapi sebelum sampai Makkah, diharuskan ke Masjid Bir Ali untuk miqat. Masjid Bir Ali berada di perbatasan Tanah Haram, tepatnya 11 KM dari Masjid Nabawi, Madinah.
Miqat (bahasa Arab: ميقات) adalah batas bagi dimulainya ibadah haji (batas-batas yang telah ditetapkan). Apabila melintasi miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan memasang niat. Miqat digunakan dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Ketika sudah miqat, berlaku larangan ihram. Seperti:
  1. Mencukur rambut dari seluruh badan.
  2. Menggunting kuku.
  3. Menutup kepala dan menutup wajah bagi perempuan kecuali jika lewat laki-laki yang bukan mahrom di hadapannya.
  4. Mengenakan pakaian berjahit yang menampakkan bentuk lekuk tubuh bagi laki-laki seperti baju, celana dan sepatu.
  5. Menggunakan harum-haruman.
  6. Memburu hewan darat yang halal dimakan.
  7. Melakukan khitbah dan akad nikah.
  8. Jima’ (hubungan intim).
  9. Mencumbu pasangan.

Setelah sampai Makkah, sekitar jam 12 malam, kami semua check-in dan beristirahat sebentar di hotel. Kemudian langsung umrah, memasuki Masjidil Haram melakukan Tawaf, Sa’i dan diakhiri dengan Tahallul. Masya Allah, indahnya Ka'bah susah diungkapkan :') Seselesainya melakukan rukun umrah, kami semua berjalan-jalan dulu di sekitaran Masjidil Haram.

Bagian belakang Masjidil Haram.
Bangunan di belakang saya adalah perpustakaan

Halaman Masjidil Haram. dan ZamZam Tower

Alhamdulillah semua selesai dan kembali ke hotel, beristirahat untuk hari esok.


See you ~
Share:

Hari Kedua Di Madinah

Assalamu'alaikum..

Ini hari kedua saya di Madinah. Hari terakhir juga sebelum berangkat ke Makkah.

Aktivitas ketika bangun pagi sampai sarapan masih sama seperti hari pertama. Hanya beda di tujuan wisata hari ini. Yeay, hari ini lebih banyak tempat wisata yang akan dikunjungi. Masjid Quba dan tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Qiblatain, Jabal Uhud, dan Khandaq, serta Kebun Kurma.
Kami masih menggunakan bus untuk berwisata hari ini. Tujuan pertama yaitu Masjid Quba.
Masjid Quba adalah masjid yang pertama dibangun oleh Rasulullah SAW. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. (wikipedia)
 Masjid Quba tampak dari jauh

Di Masjid Quba, saya beserta rombongan melaksanakan shalat sunnah Tahiyatul Masjid. Setelah itu kembali ke dalam bus untuk melanjutkan ke tempat wisata berikutnya. Yaitu Masjid Qiblatain, tapi kami hanya dilewati masjid tersebut. Tidak berkunjung ke dalamnya.
Masjid Qiblatain (artinya: masjid dua kiblat) adalah salah satu masjid terkenal di Madinah. Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah. (wikipedia)
Bus melanjutkan perjalanan ke Khandaq, kemudian Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah gunung yang dinyatakan Nabi kelak akan berada di Surga. Uhud artinya  ‘penyendiri’. Jabal Uhud menjadi tujuan utama para jamaah haji dan umroh dari Indonesia tiap tahunnya setelah mereka berziarah ke Masjid Nabawi.
Setelah dari Jabal Uhud, menuju Kebun Kurma. Belanjaaaa. Hehe. Tapi saya dan mamah saya hanya berbelanja sedikit saja. Btw, ga ada fotonya. Maaf ya :D

Oke deh, cerita di Madinah hanya segitu. Hanya 2 hari. Semoga suatu hari nanti bisa kembali lagi ke kota yang indah ini. Aamiin

Sampai bertemu besok di Makkah :)
Share:

Hari Pertama Di Madinah

Hi assalamu'alaikum..
Ini hari pertama saya di Madinah, setelah sampai di Madinah tadi malam.

Kalau menurut agenda, hari ini ke Masjid Nabawi (memperbanyak ibadah), shalat sunnah atau berdo’a di Raudah, Ziarah ke Makam Rasulullah S.A.W, Abu Bakar As-Shiddiq RA dan Umar Bin Khattab RA, serta ziarah ke Makam Baqi (makamnya para syuhada).

Oke, ketika akan Subuh, saya dan rombongan bergegas menuju Masjid Nabawi. Jarak antara hotel dan Masjid Nabawi hanya sekitar 500 meter. Dekat ya? Enggak, itu hanya sampai gerbang masjidnya saja. Dari gerbang ke dalam Masjid Nabawi ini ada halaman yang sangat luas. Pokoknya Masjid Nabawi ini sangat luas deh. Ga bisa dideskripsikan kayak apa :(

Oh iya, ketika sampai gerbang masjid, kita harus menghapalkan pintu berapa. Karena pintunya ada banyak. Jangan sampai nanti salah ke luar dan tersesat tidak bisa pulang ke hotel. Untuk hotelpun, kami semua diberi kartu nama hotel tersebut. Khawatir kenapa-kenapa.

Setelah masuk ke dalam Masjid Nabawi, saya menyempatkan ambil foto sebentar. Sebenarnya tidak boleh membawa handphone ketika masuk Masjid Nabawi. Di depan pintu masuk, tas kita diperiksa oleh Askar (cari di google ya untuk pengertiannya :D). Kalau ketahuan membawa handphone, pasti disita. Saya menyiasati dengan menyimpannya di sela-sela tas.

Lebih kurang, dalam masjid Nabawi Seperti ini

Di Masjid Nabawi, tersedia air Zam-Zam. Gelasnya pun disediakan. Pokoknya tinggal minum. Tapi ingat ya, sampahnya dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan.

Setelah dari Masjid Nabawi, kami kembali ke hotel untuk sarapan. Sekitar jam 9, kami semua ziarah ke Makam Baqi. Makam Baqi adalah makamnya para syuhada. Kita hanya bisa mengintip saja dari luar, karena dibentuk seperti rumah, hanya tidak ada atap. Tidak bisa masuk dan melihat jelas. Selesai dari Makam Baqi, kami kembali hotel dan acara bebas.

Saya dan mama memutuskan beristirahat, untuk kegiatan esok hari. See you ~
Share:

Perjalanan Ke Baitullah

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ
Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak
(Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu).


Alhamdulillah 31 Desember 2014 lalu Allah memampukan saya dan mama saya untuk berkunjung ke Baitullah. Tidak ada persiapan, mama saya hanya meminta antar ke agen travel. Dan ketika bertanya-tanya di sana, masih ada 2 slot untuk bulan depan kata mbak agennya, dengan biaya 2.100 USD per orang. mamapun langsung meng-iya-kan. Alhamdulillah masih ada tabungan ;)

Keesokan harinya membuat paspor, seminggu jadi. Minggu depannya ke Bandara Husein Sastranegara untuk suntik vaksin dan meningtis. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Oh iya, pembuatan paspor dan suntik tidak termasuk dalam biaya di travel. Jadi bayar sendiri.

Singkat cerita, kami berangkat ke travel jam 3 subuh. Shalat Subuh di masjid dekat sana. Karena kumpul jam 5 di Agen Travel tersebut. Namanya AMWA, di Jalan Citarum Bandung. Seberang Masjid Istiqamah.

Kami semua berangkat dari Bandung menuju Bandara International Soekarno Hatta, Jakarta jam 6. Total semuanya ada 30 jama'ah, dan satu pembimbing. Sampai Bandara Jakarta jam 9 pagi. Seumur hidup, saya belum pernah naik pesawat. So, ini pertama kalinya saya naik pesawat. Jarak tempuh 6 jam pula. Rasanya? Jetlag :(

Deg-degan ketika akan take-off karena pertama kalinya naik pesawat :(


Saya menggunakan pesawat Flynas (AirAsia-X). Maskapai CGK - MED langsung. Pesawat terbang jam 16.10 WIB. Ketika tahun berganti menjadi 2015, kami semua masih di udara. Tiba di Madinah (Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz) sekitar jam 21.35 WSA. Mengurus keimgirasian, dll, menuju hotel sekitar jam 11. Sampai di hotel jam 12. Posisi hotel tidak jauh dari Masjid Nabawi. Bandarapun tidak jauh dari Masjid Nabawi. Bahkan ketika pesawat akan mendarat di Bandara, Masjid Nabawi sudah terlihat. Sangat sangat bercahaya. Terharu, Alhamdulillah bisa sampai ke Saudi Arabia.

Maskapai CGK - MED

Btw, lanjut di post berikutnya ya untuk perjalanan umrah saya. Oh iya, karena niat saya berumrah untuk beribadah. Jadi tidak terlalu mendokumentasi momen di sana. Foto seadanya saja.
Share: